Belajar Dari Korban Gunung Merapi

Belajar Dari Korban Gunung Merapi

Perjalanan pulang dengan pesawat dari Jakarta ke Bali sebelum bertolak ke negara Kangguru di mana aku tinggal sekarang menyisahkan sebuah pelajaran yang berharga yang ingin ku bagikan untuk pembaca blogger Nikimall. Sebuah ulasan dari Kompas, Sabtu 18 Februari 2012 dengan judul Ekspedisi Cincin Api membuka mata hati akan perjuangan hidup anak bangsa.

Gunung Merapi sebenarnya sangat indah di pandang saat sedang "diam" dan tenang. Keindahan ini banyak di manfaatkan oleh bisnis tourism. Jika anda tinggal di salah satu hotel bintang lima di Yogya, anda dapat menikmati pemandangan ini dari teras kamar anda ataupun saat makan pagi di restaurant mereka. Atau bagi penggemar golf, pemandangan yang sangat eksotik dapat anda miliki sambil berolah raga di salah satu club golf di area sana. Merapi terkenal keindahannya dan kegalakannya, bagaikan seekor harimau, sangat indah di lihat tetapi berbahaya untuk di jadikan sahabat. 

Erupsi di tahun 2010, dengan korban jiwa yang tidak sedikit, tidak menghalangi warga merapi untuk kembali ke desa asal mereka dan melanjutkan kehidupan mereka. Bencana bisa terjadi dimana mana, jika ada kerabat atau tetangga yang terkena musibah, itu sudah garisan hidup mereka.-kira kira demikian filosophy mereka akan setiap bencana yang terjadi di merapi dan hal ini mengakibatkan mereka harus berjuang lebih keras pasca bencana akibat penolakan mereka terhadap program pemerintah untuk relokalisasi desa mereka.  Dengan semangat swadaya, warga yang tinggal di areal terdampak langsung I seperti dusun sambungrejo, sambungrejo (Klaten) serta dusun Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul (Sleman). Bencana yang kerap melanda menjadikan orang di Merapi menyederhanakan syarat hidup sehingga mereka selalu memilik harapan.

Melihat setiap bencana yang datang sebagai garisan nasib dan menerimanya dengan lapang dada dan kemudian tidak menyerah akan keadaaan yang sedang di hadapi. Karena filosphy kehidupan dan harapan yang tinggi akan tanah leluhur yang akan selalu memelihara mereka. Membuat mereka bangkit kembali dan mulai menata kehidupan mereka tanpa ada alasan apapun! Mereka memiliki "HARAPAN" bahwa sesuatu akan selalu lebih baik.

Memandang bencana gunung Merapi sebagian dari proses kehidupan yang harus mereka jalani dan terus bangkit menuju kehidupan yang lebih baik lagi. Tanpa memberi diri sendiri waktu untuk membuat berbagai alasan akan keadaan sekitar.

Seringkali kita mengalami banyak kekecewaan dalam kehidupan ini, mulai dari teman, keluarga,sahabat, pekerjaan ataupun bisnis. Dan akhirnya hilang harapan untuk sesuatu yang lebih baik. Padahal setiap hari disaat kita membuka mata dan menyongsong hari baru, adalah harapan baru untuk berbuat lebih baik di bandingkan hari hari kemarin. Biarlah kegagalan kegagalan kemarin adalah sebuah  bentuk pelajaran berharga untuk di perbaiki pada hari ini dan Hari ini adalah persiapan untuk menyongsong hari esok yang lebih baik?

Selamat menyongsong hari baru setiap harinya dengan senyum dan biarlah hari kemarin menjadi sejarah dalam kehidupan kita. Sejarah entah itu kegagalan kita atapun keberhasilan kita, sebuah sejarah kehidupan yang memperkaya pola pikir dan membuat kita semakin tumbuh dewasa?

Salam dari negara kangguru

M.B